21 November 2011

Ratu Sweethella... Run and Hide


Kegemarannya terhadap dunia tarik suara memang tidak dapat disangsikan lagi bagi gadis belia ini, berbekal pengalamannya merilis 2 (dua) buah album lagu anak-anak yaitu “Burung Kecilku dan Dor Dar” seakan kian menambah motivasinya untuk ikut terjun berkiprah meramaikan panggung musik dan industri rekaman Indonesia.

Terlahir dengan nama lengkap Ratu Sweethella Intan Yudagrahania Puspita atau akrab disapa Ratu Sweethella, kini mencoba merilis sebuah single manis yang berjudul “Run and Hide” ciptaan Pongky Jikustik. Katanya single ini merupakan salah satu hits dari mini album yang akan dia keluarkan nanti dibawah naungan label baru bernama CPM yang kini dalam tahap perampungan untuk siap diedarkan, dan tidak disangka saat soft promo di jejaring social Twitter, kehadiran single atau album tersebut ternyata mendapat respon bagus serta sangat dinantikan oleh para followers nya yang kini berjumlah kurang lebih 101.843 orang.

Selain bersolo karir, Ratu Sweethella pun tercatat sebagai vocalist dari Band 5 sebuah band ditempat dia sekolah saat ini yaitu SMAN 5 Bandung, sehingga jam terbang dan pengalamannya dibidang musik kian bertambah seiring pula kedekatannya dengan salah satu personil boys band SMASH, namun tanpa mengecilkan arti dukungan seorang kekasih, Ratu Sweethella menampik bahwa apa yang dia kerjakan dan dia raih saat ini adalah hasil dari kerja kerasnya serta dorongan dan dukungan dari orang tua maupun keluarganya.

Single Run and Hide dari Ratu Sweethella ini kini sedang dipromosikan di banyak radio di kota Bandung maupun Nasional, dimana lagu tersebut menampilkan musik yang lembut dengan balutan aransemen bernuansa akustik yang kental sehingga syahdu dan manis untuk didengarkan. ***Aam Guitartainment



DATA PROFILE
Nama Lengkap : Ratu Sweethella Intan Yudagrahania Puspita.
Panggilan : Ratu Sweethella, Thella.
Tempat/ Tanggal lahir : Bandung, 26 Juni 19..
Hobby : Nyanyi
Social Network Account :
- Facebook @ Ratu Sweethella
- Twiiter @ ratusweethella

Info & Kontak Manajemen : 081 821 6263




31 January 2011

Pentingnya Melakukan Promosi !

Pernahkah rekan-rekan berpikir bahwa seiring kemajuan teknologi, setiap detik, menit, jam, hari bahkan bulan bermunculan artis-artis, band-band baru melakukan promosi dan memenuhi semua media yang ada saat ini, tidak terkecuali di semua stasiun televisi, di radio-radio, di media-media cetak serta lewat gebrakan-gebrakan baru yang mereka buat, tentunya ini sewaktu-waktu dapat menggeser kedudukan bahkan menjadi pesaing bagi rekan-rekan, artis-band yang telah ada sebelumnya.

Apa yang sebenarnya rekan-rekan tunggu?

Ada sebagian musisi dan band mengatakan “saya sedang menunggu sukses... saya sedang menunggu diketemukan” atau seperti pernyataan dari seorang musisi yang saya kenal “kenapa harus repot-repot untuk berpromosi kembali, karena orang-orang telah mengenalku dan mengetahui eksistensi bandku, mereka yang membutuhkan pasti akan mencari”. Suatu pernyataan yang menurut saya di era yang serba cepat ini sudah tidak relevan... never wait for it... post power syndrome!

Pernyataan yang dimaksud oleh musisi-musisi seperti itu sebenarnya mengisyaratkan “saya sudah mentok karena benar-benar tidak tahu harus melakukan apa lagi!”

Lantas apa yang harus kita lakukan dan bagaimana?

Jawabannya adalah segeralah berkarya dan lakukan promosi! walau sekecil apapun dampaknya pasti ada serta tidak akan sia-sia, jangan dulu berpikir untuk membuat sebuah materi promosi yang ideal, wah atau yang besar karena tentunya akan memakan biaya besar pula. Banyak ragam kegiatan promosi yang sebetulnya sederhana namun apabila dilakukan secara sungguh-sungguh dalam arti kata dilakukan dengan konsisten pasti akan memberi dampak.

Melakukan promosi adalah melakukan sebuah proses bagi eksistensi rekan-rekan selanjutnya, berangkatlah dari apa yang ada serta dari apa yang bisa langsung dilakukan, modal dan biaya yang diperlukan dapat disesuaikan dengan kondisi finansial yang dimiliki, terutama untuk artis-band baru.

Lakukan promosi mulai dari cara yang sederhana seperti mengirimkan profile ke setiap booking agent, promoter, produser/ label, publisher, event organizer atau bila perlu membagi-bagikan selembar profile band yang di fotocopy hitam-putih sekalipun ke setiap sekolah menengah, pelajar-pelajar atau dipajang di studio-studio musik rental tidak ada salahnya...

Berbagi pengetahuan dan pengalaman bermusik dengan rekan-rekan pelajar atau anak-anak muda di lingkungan sekitar rekan-rekan pun dapat membantu menaikkan eksistensi, apalagi didukung aktif bergaul di komunitas-komunitas musik serta pemanfaatan media lain yang dapat mendukung kemajuan karir adalah merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan juga, seperti diantaranya penerbitan-penerbitan industri musik baru/ dijital (content provider), majalah-majalah, surat kabar, radio, televisi lokal dan media-media yang ada di internet.

Rekan-rekan dapat memanfaatkan media-media tersebut untuk melakukan kerja sama barter promosi dengan garansi seperti memasang logo media tersebut di area media promosi kita atau pada cover album rekaman kita, atau garansi show gratis apabila media tersebut membuat event dengan catatan syarat-kondisinya bisa di negosiasikan kembali, melakukan pendekatan untuk beriklan secara gratis, atau lebih jauh dapat melakukan kerjasama dalam pengisian artikel maupun rubrik musik, membuat resensi (buku musik, album rekaman atau alat musik), serta bentuk-bentuk lainnya yang dapat dikreasikan oleh rekan-rekan.

Intinya dari segala paparan ini adalah bahwa banyak ragam-cara untuk melakukan sebuah kegiatan promosi, sifat dan bentuknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta anggaran dana yang dimiliki.

Terpenting yang harus senantiasa dilakukan adalah berusahalah untuk selalu tampil sebanyak mungkin, penuhi keingintahuan khalayak luas dengan aksi dan terobosan baru yang dibuat rekan-rekan maka dijamin tawaran tampil di banyak tempat akan datang menghampiri.

30 May 2009

Kolaborasi Antara Politik Dengan Musik Lewat Media Ring Back Tone


Oleh. Aam Guitartainment


Saat ini begitu banyak cara serta media yang dapat didayagunakan untuk mempromosikan profile diri calon anggota legislatif atau calon presiden kepada masyarakat calon pemilihnya, selama ini yang biasa digunakan adalah promosi melalui media elektronik televisi-radio dan media cetak koran, majalah, buletin dan lainnya... termasuk diantaranya berupa produk promosi seperti baligo, banner, spanduk, dan sticker.

Seperti telah diketahui... bahwa sejalan pesatnya teknologi komunikasi sekarang ini terutama teknologi di bidang telepon seluler dengan munculnya beragam fitur yang salah satunya dapat dimanfaatkan dan didayagunakan adalah media nada sambung atau ring back tone.
Melalui ring back tone para calon pemimpin atau wakil rakyat tersebut dapat berkreasi mempromosikan diri lewat karya musik berupa lagu dengan tema yang dipublikasikan bisa mengenai visi-misi dirinya atau partai yang menaunginya... atau dapat berupa karya audio lainnya seperti cuplikan pidato maupun sound greeting yang bisa direkam dengan sederhana.

Pada layanan nada sambung atau ring back tone ini, ternyata karya cipta yang dapat dipublikasikan tidak hanya berupa karya musik atau lagu saja... akan tetapi karya audio lainnya seperti pidato, sound greeting, dagelan maupun lelucon yang sifatnya berupa audio dapat dipublikasikan kedalam jasa layanan tambahan tersebut.

Sebagai contoh dan rujukan, lagu-lagu dari calon kepala daerah, caleg dan partai yang telah terdaftar pada content provider saya, juga telah dipublikasikan pada layanan nada sambung Flexitone-Telkomflexi, diantaranya adalah:

• Pada Pilkada Gubernur Jawa Barat, lagu yang dipublikasikan berjudul :
Ieu DAI - Kode Lagu : 7250001
HADE - Kode Lagu : 7250003

• Pada Pilkada Kota Bandung, lagu yang dipublikasikan berjudul :

Di Dada - Kode Lagu : 7250021

• Pada Pemilu tahun ini, lagu yang dipublikasikan berjudul :

Cintai Aku - Kode Lagu : 7210090
Contreng Golkar - Kode Lagu : 7240001


Penjelasan :
• HADE... lagu dari calon waktu itu : Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf.
• Ieu DAI... lagu dari calon waktu itu : Dani Setiawan dan Iwan Sulanjana.
• Di Dada... lagu dari calon waktu itu : Dada Rosada dan Ayi Vivananda.
• Cintai Aku... lagu dari caleg Kabupaten Bandung : Tubagus Raditya.
• Contreng Golkar... Lagu dari Partai Golkar untuk Pemilu sekarang ini.

Demikian pemanfaatan media ring back tone yang pada perkembangannya saat ini dapat menjadi sebuah sarana promosi bagi semua kalangan, termasuk para calon anggota legislatif, para calon pemimpin rakyat... bahkan pula untuk organisasi-organisasi, partai-partai politik, komunitas-komunitas atau organisasi bisnis seperti perusahaan pun dapat memanfaatkan lagu jingle produknya untuk dipromosikan melalui media ini.

Selama membawa kemaslahatan serta tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan lain yang sifatnya SARA atau PORNO AKSI... kiranya kita perlu menghargai dan mengapresiasinya.





27 May 2009

Siap-Siap Memasuki Era Digital Music


Oleh. Aam Guitartainment

Percakapan saya dengan James F. Sundah di sebuah rumah makan di Bandung seolah menjadi pengalaman yang berarti, mulai dari obrolan seputar kondisi PAPPRI (Persatuan Penyanyi, Pencipta Lagu & Penata Musik Rekaman Indonesia), organisasi tempat kami bernaung, sampai panjang lebar pada obrolan tentang kondisi dan perkembangan industri musik Indonesia yang kerap kali bersinggungan dengan pembajakan.
James F. Sundah dengan nada pesimis mengungkapkan... “Pembajakan di bumi pertiwi ini takkan pernah hilang selama hukumnya tidak ditegakan dengan keras dan tegas serta tidak dibenahinya perilaku aparatur hukum, perilaku pelaku industri musik dan perilaku konsumennya mustahil Indonesia ini bebas dari segala pembajakan karya cipta” serta menurutnya yang lebih merepotkan lagi bahwa segala bisnis pembajakan ini disinyalir telah melibatkan investasi/ penanaman modal dari mafia-mafia internasional.
Menurut informasi... bisnis para mafia tersebut seperti di sektor narkotika, prostitusi dan perjudian sudah kian menyempit keberadaannya, karena banyak negara-negara di dunia ini dengan keras memerangi bisnis kotor tersebut, sementara untuk berbisnis di sektor pembajakan terutama seperti di negara kita, peluang serta ruang geraknya masih terbuka lebar, disamping karena hukum dan aparaturnya masih bisa dibeli serta hal lain yaitu perilaku konsumennya masih bisa dipengaruhi karena memang salah satu alasan utamanya adalah faktor daya beli.
Tentang semua keadaan diatas... James F. Sundah maupun saya menyadari bahwa untuk memeranginya diperlukan kerjasama dari semua pihak, tidak hanya musisi dan pelaku industri musik yang melakukan atau aparatnya saja yang melakukan, tapi semua pihak yang terkait mulai musisi, industri musik, aparatur hukum serta konsumen musiknya pun harus bersama-sama ikut memeranginya.
Tapi dibalik kepesimisannya tersebut... James F. Sundah juga melontarkan sesuatu yang setidaknya membuat kita, musisi dan pelaku industri musik dapat tetap optimis yaitu tentang perkembangan industri musik dunia termasuk di Indonesia, yang saat ini sudah mulai beranjak memasuki era generasi IV atau digitalisasi.
Beberapa bentuk produk digitalisasi yang dimaksud adalah ringtone, ring back tone, truetone atau penjualan full lagu dengan sistem download, artis-musisi dapat menjalin kerjasama dengan publishing, content provider atau digital music store untuk mempublikasikan karya ciptanya pada bentuk layanan digital tersebut.
Bagi konsumen musik yang memerlukan tinggal datang ke digital music store dengan membawa MP3 player, IPod, PDA atau handphone dan dapat langsung mengunduh lagu favoritnya dengan harga tertentu, cara lainnya bisa pula dengan membeli secara online di internet, portal-portal online penjual lagu seperti ringbacktonecorner.crazytomato.com, itunes untuk konten artis global atau im:port dan kapanlagi.com untuk konten artis lokal serta portal-portal lagu lainnya yang masih banyak untuk di akses.
Pada bentuk digital lain seperti ring tone maupun ring back tone yang saat ini sedang berkembang, artis, musisi maupun label rekaman dapat pula merasakan banyak keuntungannya disamping bisa dibilang masih aman dari pembajakan, produk digital tersebut dapat menjadi revenue generator dan menghasilkan profit melebihi produk fisik.
Hal tersebut dapat menjadi sebuah kesempatan terutama bagi artis, band dan label rekaman yang berada dijalur indipenden (indie), karena sebagian besar kesulitan yang mereka hadapi adalah keterbatasan dana untuk produksi serta promosi, maka dengan adanya kemajuan teknologi digital audio ini tentunya dapat memperingan mereka dalam memproduksi karya atau album.
Seperti beberapa band indie dari kota Bandung dibawah ini telah mulai melakukannya, mereka mencoba menjual karya ciptanya pada jasa layanan digital nada sambung Telkomflexi :
7210077 Berita Koran De Djadoel
7210078 Di Balik Jeruji The Palzka
7210079 Ga Perawan No Virgin
7210080 Hey Beybeuh The Laxer
7210081 Pasukan Banci Pasukan Banci
7210082 Racun Perindu Hole Star
7210083 Rock 'N Roll Beybeuh The Love
7210084 Say I Love U Daezo
7210085 Takut Pulang De Over Kredit
7210086 Terjebak The Raskal
7210087 Buat Untukku Pria
7210088 Kebesaran Mu Denny Barnas & Friends
7210091 Ketika Ku Harus Audiora
7210094 Domba Tangkas Djawara
7210095 Lelah Cinta Willis
7210098 Setia Djari
7210102 Gadis Kecil Adipati
7210103 Setia Padamu Maorhy
7210105 Adinda Feel's
7210109 Tak Sanggup Betterman
7210113 Apa Yang Terjadi Anonymous
7210115 Lihat Dengan Sempurna Albiona
7210116 I Love You Unlock
7210129 Kamuflase Hitam Back To Sleep
7210130 Menanti Binton Feat. Sundanis
7210131 Terluka Ethana
7210132 Yang Ku Minta Paranoid
Akhirnya dari percakapan dengan James F. Sundah tersebut dapat saya simpulkan “memberantas pembajakan itu layaknya seperti kita membersihkan comberan yang tidak akan kunjung bersih 100 persen, serta disamping itu produk fisik seperti CD dan Kaset telah banyak mengalami penurunan dalam penjualannya, alangkah baiknya sambil memerangi pembajakan, kita pun mempersiapkan segala potensi, karya cipta untuk ikut berpartispasi dan bersaing di era industri digital music“.



29 April 2009

Yan Asmi Super Sibuk!


Oleh. Aam Guitartainment


Suatu pagi dipertengahan bulan februari 2009 saat akan memulai aktifitas tiba-tiba handphone yang tergeletak diatas meja kerja berdering, sejenak ku lihat di layar ponsel sebuah nomor yang tidak dikenal menghubungi, “siapa ini..." gumamku saat itu.

Setelah kuangkat terdengar suara penelpon berkata : “assalamualaikum... damang kang... ieu sareng Uyan, bade naros cara ngadaftarkeun lagu ka ring back tone teh kumaha?...”

Jawabku :”mangga kang... mung supados jelas mah langkung sae urang pendak ngobrol we... Kang Uyan mana ieu teh? "

Penelpon menjawab : ”Uyan... Yan Asmi ti Sukabumi, kaleresan dinten ayeuna abdi nuju di Bandung nuju aya shooting video klip... tos we urang pendak di lokasi shooting engke siang, tiasa?...”

Mangga tiasa kang... punten sms keun alamat na...” jawabku lagi.

Penelepon menyahut seraya mengakhiri percakapan. “Mangga ayeuna di sms keun, haturnuhun... diantos nya engke siang!“

Beberapa menit kemudian sms yang dijanjikan tiba. setelah dibaca handphone kembali ditaruh diatas meja, saya pun memulai aktifitas sambil benak membayangkan sosok penelepon tersebut yang tak lain adalah seorang Yan Asmi artis yang telah lama meniti karir di dunia hiburan tanah air, dari seorang pelawak kemudian merambah ke dunia akting, dunia musik, dan terakhir dia lebih aktif menjadi presenter/ pembawa acara sebuah acara di TVRI yang bernama “Pasosore” bersama Aci Padmo.

Tergabung dalam sebuah grup lawak bernama D’Bodors bersama Abah Us Us serta Kusye. Grup ini dapat dikatakan hampir setiap minggu kerap tampil di acara televisi yang pada saat itu stasiun televisi yang ada masih TVRI, acara-acara yang sering menampilkannya adalah seperti Aneka Ria Safari, Kamera Ria atau acara hiburan lain yang khusus menampilkan grup-grup lawak.

Banyolan atau bodoran yang dibawakan grup D’Bodor cukup unik serta kental akan nuansa atau aksen kesundaannya, yang ditampilkan tidak hanya berupa dialog-dialog saja tapi sering pula divariasikan dengan nyanyian-nyanyian, dimana yang sering bertindak menampilkannya adalah Yan Asmi dengan gaya penampilan khasnya seperti ini :



Suaranya mengalun merdu menirukan gaya penyanyi tenar saat itu seperti Ebith G. Ade, Jamal Mirdad, Tomy J. Pisa, juga sesekali menirukan suaranya Rhoma Irama.

Dari keahlian menyanyi tersebut Yan Asmi merambah industri rekaman, beberapa album telah dia rilis mulai dari penghujung tahun 80-an sampai sekarang, kemasan musik yang ditampilkan didalam albumnya cukup beragam, ada yang ngepop, balada serta dangdut, dengan titik berat pada musik etnis sunda atau sekarang pop sunda.

Aktifitasnya lumayan padat terutama sebagai pembawa acara, baik di stasiun televisi, seminar-seminar maupun di berbagai acara hiburan, belakangan ini Yan Asmi sedang sibuk sebagai pembawa acara pada panggung-panggung kampanye pilkada dan pemilu, tak heran apabila pergaulannya dikenal cukup luas dengan orang-orang dari berbagai kalangan.

Menurut kang Hendy Hermawan di dalam blognya menuturkan bahwa sejak tahun 80-an ternyata Yan Asmi telah merintis sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan dan alam, LSM tersebut didirikannya dalam bentuk “Yayasan Kemasyarakatan” yang bernama Yayasan Pepeling.

Masih menurut sumber diatas ketika ditanya tentang kaitan dengan profesi keartisannya, Yan Asmi menjawab bahwa kesibukannya sebagai aktivis lingkungan hanya sebatas kegiatan ekstra kurikuler atau sampingan saja dan tidak mempengaruhi pekerjaan utamanya sebagai artis dan presenter.

Kembali kepada topik awal “janji ketemu Yan Asmi di lokasi shooting video klip” siang hari itu saya pun bergegas menemuinya, setiba di lokasi shooting di daerah Sukarajin-Sukasenang Bandung tampak Yan Asmi sedang take gambar, saya pun menunggu sambil menyaksikan aktingnya ditemani Aci Padmo (adik kelas waktu di jaman sma dulu), sekarang partner duet Yan Asmi di acara Pasosore dan di album barunya yang pada hari itu sedang dibuat video klipnya.



Tak lama berselang setelah break shooting Yan Asmi menghampiri saya dan memulai obrolan tentang cara mendaftarkan lagu ke layanan nada sambung (RBT), syarat-syarat yang harus disiapkan serta pembagian royaltinya, saya pun menerangkan dan menanyakan pula latar belakang niatnya mendaftarkan lagu-lagu di album barunya tersebut pada layanan RBT. Yan Asmi mengatakan disamping menjawab tuntutan jaman dan kemajuan teknologi, RBT diharapkan dapat menjadi ladang penghasilan baru dari album yang akan dikeluarkannya selain penghasilan dari penjualan fisik (VCD-Kaset), melalui RBT seluruh karya ciptanya dapat tersiar luas secara nasional karena dia sadar bahwa saat ini komunitas orang-orang sunda sudah tersebar di setiap pulau di Indonesia, mudah-mudahan mereka merindukan lagu-lagu dari artis tanah pasundan.

Karena jeda waktu yang sempit serta setelah semuanya dijelaskan saya pun pamit dari lokasi shooting tersebut. Singkat cerita keesokan harinya saya kembali bertemu untuk mengambil master audio lagu-lagu dari album baru Yan Asmi, yang kemudian telah didaftarkan pada layanan nada sambung flexitone-Telkomflexi, lagu-lagu tersebut adalah :

JUDUL KODE LAGU
1. Super Sabar 7250072
2. Star Stir Stor 7250073
3. Gugal Gegel 7250074
4. Hayang Apel 7250075
5. Togmol 7250076
6. Kokom 7250077
7. Ojeg Sedan 7250078
8. Pok 7250079
9. Ampun 7250080