12 April 2009

Jikun /rif... Salah Urat (Sprain)


Oleh. Aam Guitartainment

Cerita ini bermula ketika Jikun gitaris band /rif sedang mengumpulkan materi untuk album instrumental perdananya, ia merasakan tangan kirinya seperti mati rasa, setelah diperiksa oleh dokter ahli tulang dan syaraf, ternyata persendian dan pergelangan tangan kiri Jikun mengalami penekanan, hal ini disebabkan kecelakaan yang di alaminya 10 tahun lalu yang mengakibatkan pergelangan tangan kirinya patah.

Maka dari kejadian tersebut timbul idenya untuk menambahkan kata sprain pada nama band dan solo album perdananya, yaitu JikuNspraiN yang pada saat itu sedang digarap. Album Jikun ini berisikan 6 lagu instrumental rock dengan lagu andalan “Carolus Daylight” serta dua buah lagu andalannya yang menggunakan lirik, salah satu diantaranya dinyanyikan oleh Pongky Jikustik yang berjudul “Untuk Dirimu”.

Didalam peta industri musik Indonesia... instrumental hanya diminati oleh kalangan-kalangan tertentu saja seperti di kalangan penggemar musik jazz atau klasik, namun di negara lain seperti di Amerika dan Eropa, musik instrumental tidak hanya diminati dan di produksi oleh orang-orang maupun musisi di kalangan musik jazz atau klasik saja, tapi di kalangan pemusik rock juga telah memiliki banyak album instrumental.

Album instrumental rock di Amerika dan Eropa sudah banyak diluncurkan dan telah mengorbitkan musisi seperti Joe Satriani, Yngwei Malmstein, Steve Vai, Marty Friedman, Jason Becker, Paul Gilbert,dan lainnya...

Sedang di Indonesia sebelumnya memang telah ada yang melakukan tapi hal itu masih bersifat album keroyokan/ kompilasi beberapa musisi gitaris seperti Album Gitar Klinik, atau pada umumnya dilakukan untuk menjadi lagu tambahan/ bonus track pada album yang di rilis oleh bandnya. Dan Jikun atau orang lebih mengenalnya dengan Jikun /rif dapat dikatakan sebagai musisi pertama yang berani untuk mengeluarkan album solo instrumental rock.

Mengapa Jikun membuat solo album instrumental rock?

Di awal era tahun 80-an anak muda di Indonesia kurang tertarik untuk mendengarkan atau bahkan cenderung malu mendengarkan musik Indonesia, akan tetapi di era tahun 90-an muncul musisi-musisi favorit yang banyak digemari anak muda khususnya musik rock, yang mana salah satu grup musik yang muncul dan populer di era tersebut adalah band /rif.

Dalam grup inilah Jikun dibesarkan sebagai artis-gitaris... dan hal ini kiranya merupakan salah satu alasan yang melatarbelakanginya untuk berani membuat solo album, selain dia pun melihat di blantika musik tanah air sejauh ini belum pernah ada yang mengeluarkan album instrumental rock, lantas dengan berbekal latar belakang dan pengalaman tadi Jikun memutuskan untuk menciptakan sesuatu yang lain yang belum pernah di buat di Indonesia yaitu instrumental rock.
Tentang tujuan pembuatan album dengan format instrumental rock ini Jikun berharap bahwa albumnya tersebut dapat menambah kekayaan musik modern di Indonesia dan dapat menjadi pilihan alternatif baru bagi para menggemar musik pada umumnya atau penggemar musik rock khususnya.
Jika saat ini masyarakat atau anak-anak muda mengenal adanya musik rock Jepang, maka Jikun yang sejak remaja menggemari musik rock berkeinginan untuk menciptakan aliran musik rock Indonesia, dia juga ingin mengapresiasikan kemampuannya dalam bermain musik... yaitu gitar, untuk dibagikan kepada masyarakat.

Siapakah Jikun sebenarnya?

Jikun adalah nama panggilan dari Adji Pamungkas yang diberikan oleh teman-teman semasa duduk di bangku sekolah menengah atas, rupanya nama itulah yang hingga kini melekat dalam dirinya dan membawanya ke dalam dunia musik.

Jikun mulai belajar gitar ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama Perkenalannya dengan gitar disebabkan ia ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan teman-temannya ketika menghadapi ujian akhir sekolahnya. Salah satu mata pelajaran yang diujikan waktu itu adalah kesenian dimana mengharuskan tiap-tiap murid untuk memainkan salah satu alat musik.

Saat sebagian besar teman-temannya memilih pianika atau suling, Jikun justru memilih alat musik lain yaitu gitar, “Ujian akhir tinggal dua minggu lagi sedangkan saya belum bisa memainkannya, kemudian meminta bantuan salah seorang kru band yang sering memainkan The Beatles di Bandung untuk mengajari bermain gitar”... Cerita Jikun.

Dengan bermodalkan gitar pinjaman lalu mulai belajar memainkannya, lagu yang dimainkan waktu itu adalah “Stairway to Heaven - Led Zeppelin”, kenang Jikun.

Ujian akhir telah selesai dan dia pun berhasil memainkan dengan baik lagu Stairway to Heaven, dan semua itu bukan akhir dari permainan gitar Jikun, melainkan sebagai awal dari kecintaannya pada gitar... Ia telah jatuh cinta pada gitar.

Selanjutnya Jikun mendalami gitar secara otodidak dari permainan grup-grup musik metal seperti Black Sabbath, Judas Priest, Iron Maiden dan Van Halen, dia pelajari. Dia juga membentuk band metal dan tampil di beberapa acara Hut Kemerdekaan RI atau ‘Agustus-an‘ di kecamatan-kecamatan kota Bandung.

Untuk memperdalam teori musik dalam memainkan gitar, Jikun berkonsultasi kepada seorang master gitar, yaitu Yono AR. Sejak saat itu Jikun mulai rajin mengikuti berbagai festival musik dan sempat mendapatkan predikat gitaris terbaik di berbagai festival musik rock se-Jawa Barat, akhirnya Jikun dengan mantap memutuskan untuk menekuni gitar dan memilih gitar sebagai jalan hidupnya.

Biodata Jikun
Nama: Adji Pamungkas
Tempat dan tanggal lahir: Bandung 6 September ....
Pendidikan: sarjana arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Pengalaman di dunia musik
1. Meluncurkan solo album JikunspraiN. 2008
2. Instruktur Rock Guitar untuk kelas hobi di lembaga kursus musik CHIC’S Jakarta. 2005 – 2006
3. Gitaris /rif.1994 - Sekarang
4. Mengisi solo gitar album “IN-NOSENSATION” nya PAS BAND. 1994
5. Instruktur Rock Guitar di Bogor. 1992 – 1993
6. Mendirikan band REDPINKY- bersama Andy/rif, Magi/rif, dan Trisno PAS BAND, tampil di acara pentas musik di kampus-kampus se-bandung dan menghasilkan 1 (satu) un-realese mini album berisi 3 lagu original.1990 – 1993
7. Membuka kursus gitar private khusus rock guitar. 1990 – 1992
8. menggantikan sementara posisi Ovy /rif, yang saat itu bergabung dalam SCHIZOPRENIA (kelak berganti nama menjadi U camp) untuk tampil di 3 (tiga) kota di Jawa Barat. 1989
9. Predikat gitaris terbaik di berbagai festival musik rock se Jawa Barat. 1988

Pengalaman di dunia iklan
1. Talent artis untuk print ad poster, billboard dan kemasan khusus rokok limited edtion Bentoel XMild – Club Mild. 2006 – 2007
2. Talent artis untuk TVC, jingle guitar untuk radio iklan Bentoel X Mild-Guitar Club. 2005 – 2006
3. Talent artis untuk print ad poster iklan guitar merk PALMER produk nasional pabrik instrument musik PRINCE Bandung. 2000
4. Jingle radio - iklan produk Canesten (solo gitar). 1995

Pengalaman Endorsement

1. Tahun 2006
• artis endorse untuk produk efek pedal merk JIM DUNLOP USA.
• artis endorse untuk accesoris guitar merk PLANET WAVE USA.
• artis endorse untuk produk guitar merk CORT korea..
2. Tahun 2005
• artis endorse untuk guitar merk GIBSON & EPIPHONE USA.
3. Tahun 2003 – 2004
• artis endorse untuk produk guitar merk ASIA GUITAR LAB Bandung.
• artis endorse untuk produk amplifier guitar LANEY ENGLAND.
4. Tahun 2001
• artis endorse Boot Clothing merk CLUBMAN Bandung.

Pengalaman Lainnya
1. Tahun 2006 – 2008
• pengasuh rubik klinik guitar ‘jiksBar’ majalah musik KORT.
2. Tahun 1992 – 1993
• team kreatif rumah produksi ROCKET adv. Jakarta.

3. Tahun 1987
• merakit sendiri sebuah guitar elektrik.
4. Tahun 1986
• membuat efek distori untuk gitar dari rangkaian mainan Walky Talky, Capung gitaris Java Jive sempat menggunakannya.
5. Tahun 1982
• menjadi pelukis dan pengarang cerita komik, yaitu serial HC.Andresen, serial Punakawan dan serial Silat Humor, diterbitkan oleh CV. MARANATHA dengan menggunakan nama ‘JIE’.

Didalam album solonya yang diberi judul JikuNspraiN tersebut, dia mengajak dua rekan lainnya untuk membantu, yaitu Oktav pada Bass dan Andre pada Drum. Selain merilis dalam bentuk Compact Disc (CD) dengan kemasan yang menarik seperti ini :



Jikun pun memberi kesempatan kepada anak-anak muda, masyarakat luas dan penggemar musik rock khususnya instrumental gitar untuk mengapresiasi seluruh karya ciptanya yang terangkum didalam album JikuNspraiN pada layanan nada sambung Flexitone Telkomflexi, adapun lagu-lagunya tersebut :

TITLE - COMPOSER - RING ID
Carolus Daylight Written composed Jikun 7270004
Untuk Dirimu Written composed Jikun/ Pongky Jikustik 7210075
Sprained Written composed Jikun 7270005
Dopamine Written composed Jikun 7270006
Vaincillar Traffic Written composed Jikun 7270007
Throwing Life Written composed Jikun /Andre 7210076
The Needle Written composed Jikun 7270008
Wrist Ball Written composed Jikun 7270009


Caranya mengaktifkannya di HP flexi dengan mengetik Ring On Kodelagu kirim sms ke 1212

**********

11 April 2009

DAWAI BLUES... MEMANG BERBEDA!


Oleh. Aam Guitartainment

Jika rekan-rekan sudah bosan mendengarkan musik dari band-band yang terus muncul di semua stasiun televisi negeri ini, pagi, siang, sore dan malam, yang kayaknya penuh sesak dengan irama lagu yang hampir seragam... tak ada yang mengejutkan! Hanya beberapa gelintir saja yang mungkin dapat dianggap berbeda mempunyai ciri, karakter serta menawarkan sentuhan yang berbeda seperti Slank, Dewa dan Ahmad Dhani nya, Gigi, Changcuters, dan yang lain...?

Tidak usah khawatir... ternyata masih banyak potensi yang belum terangkat media secara keseluruhan atau bisa dikatakan pergerakannya masih bersifat kecil, lokal dan hanya dari komunitas ke komunitas saja terutama mereka yang berlabel indie, padahal apabila kita simak hasil karya mereka tak kalah bagus serta menawarkan sesuatu yang lain untuk di apresiasi, seperti The S.I.G.I.T, Burger Kill, The Upstairs, Rock ‘N Roll Mafia, Pure Saturday, Koil, Mocca, Sinden Tosca dan masih banyak lagi yang belum tersebut... seperti salah satu band indie dari Bandung ini, Dawai Blues namanya... walaupun belum dikenal secara umum, namun sepak terjang band ini dan personilnya lumayan populer dan punya tempat tersendiri di kalangan orang-orang maupun anak muda di komunitasnya yaitu komunitas penyuka musik blues di Bandung.

Bergenre Blues? Ya aliran musik yang diusung band ini adalah musik blues dengan ramuan sound back to 70’s terutama dari sayatan gitar dan sound amplifier nya mengingatkan pada musik dari band-band seperti Alman Brothers, Grandfunk Railroad, Lynird Skynird, Eric Clapton dan Blues Traveller. Musik blues bagi Dawai Blues adalah sebuah sarana pengungkapan segala kreatifitas serta kegelisahannya terhadap segala kondisi yang terjadi di masyarakat.

Tentang penggarapan album perdana “DAWAI BLUES – Aku Memang Beda” yaitu berangkat dari keinginan untuk membuat musikalisasi puisi dan mencurahkannya melalui kegemaran personilnya terhadap musik blues, karena lewat musik blues ungkapan dan perasaan yang terkadung didalam puisi dapat terlontarkan dengan lepas... “syair yang puitis dibalut mesra oleh irama blues & beberapa oleh irama swing cukup mengasyikan untuk didengarkan” begitu ucap Dadang Adiwijaya dan Wawan Darmawan ’Gitaris’ dua pentolan dari band Dawai Blues yang merangkap juga sebagai produser dari albumnya tersebut.

Dawai Blues sendiri digawangi oleh dua pentolan diatas yaitu :

Dadang Adiwijaya - Vocalist
Wawan Darmawan – Guitarist


Di bantu beberapa orang additional musicians, yaitu :

• Iskandar – Bassist
• Agus Azis – Drums

• Iwan Goodriel - Keyboard


Albumnya sendiri dirilis pada pertengahan tahun 2007 dan telah beredar dipasaran walaupun scope nya terbatas baru di Jawa Barat saja dan Bandung khususnya. Namun ada upaya dari Dawai Blues untuk memenuhi kepenasaran publik musik nasional terutama publik penggemar musik blues untuk mendengarkan karya-karya dari Dawai Blues dengan upaya menghadirkannya dalam layanan ring back tone flexitone-Telkom Flexi, sebagai berikut judul dan kode lagunya :

• Kuakui 7210001
• Aku Memang Beda 7210002
• Maafkan Kami Tuhan 7210003
• Bangkitlah 7210004
• Nafsu & Cinta 7210005
• Lepaskanlah 7210006
• Reuni 7210007
• Hilang 7210008
• Kau Kan Jadi Milikku 7210009
• Kau Khianati Cintaku 7210010
• Jangan Mimpi 7210011
• Jangan Kau Kira Aku Tak Tahu Apa Maksudmu 7210012
• Tobat 7210013


Cara mengaktifkan lagu-lagu diatas di handphone flexi dengan mengetik RingOnKode Lagu lalu kirim ke 1212

Jadi lupakan saja dulu band-band yang hampir seragam itu yang sering nongol di semua stasiun televisi nasional, coba sesekali simak band-band yang ada di jalur independent label, karya-karya dan kemasan album mereka tak kalah menarik bahkan memberikan sesuatu yang berbeda dari yang ada saat ini, umumnya jalur pendistribusian album mereka melalui komunitas-komunitasnya, distro-distro dan beberapa ada pula yang telah di pajang di toko-toko kaset konvensional.


Sekedar informasi: untuk mendapatkan album Dawai Blues bisa dengan menghubungi alamat email berikut :

aam_guitartainment@yahoo.com





10 April 2009

PETUALANGAN REDPEANUT

Oleh : Aam Guitartainment

Memang tak mudah mewujudkan sebuah keberhasilan itu... diperlukan kerja keras, konsistensi serta kesabaran, bukan hal baru apabila didalam perjalanannya senantiasa mendapati tantangan, menemui kerikil-kerikil tajam bahkan menghadapi jurang yang terjal.

Begitu pun apa yang dihadapi oleh grup band ini... Red Peanut, dari awal berdiri pada bulan februari tahun 2000 dengan misi membentuk sebuah grup band yang berorientasi ke jalur rekaman serta ingin turut menorehkan tinta emas di blantika musik tanah air, harus melewati perjalanan yang dapat dibilang cukup melelahkan serta menguras tenaga dan pikiran.

Karena sadar akan tantangan yang akan dihadapi, mereka mengibaratkan bahwa grup bandnya sebagai team petualang, yang siap menjelajahi rimba industri musik dan dunia hiburan Indonesia.




Adalah ide kreatif dari Sangkuy (Guitar-Vocal) dibantu Jack John (Bass-Vocal) dan Harris (keyboard) kemudian bergabung Deroenk (Drum) dan terakhir bergabung Hilman (Vocal). Menyatakan diri untuk bersatu membentuk sebuah grup band solid dan siap menapaki gemerlap dan ganasnya belantara industri musik dan hiburan tersebut.

Petualangan Red Peanut dimulai dari penjelajahannya pada dunia hiburan café ke café, hotel-hotel dan event-event pertunjukan baik yang bersifat indoor maupun outdoor, didalam dan diluar kota, sesekali didalam petualangannya ini terjadi penambahan serta pergantian personil, suka-duka... hiruk-pikuk... yang dijalani dengan penuh optimis serta ketabahan.

Keadaan pasang surut yang terjadi selama dalam perjalanan penjelajahannya adalah selain untuk menambah jam terbang, juga merupakan tempaan atau siraman psychologis untuk membentuk mental dan attitude yang lebih baik bagi setiap personilnya.

Hingga kurang lebih setelah menempuh jangka waktu 8 tahun, penjelajahan Red Peanut sampai pada puncak perjalanan pertama, yaitu merilis sebuah album perdana yang mereka beri judul “REDPEANUT-Stairway To The Future” yang merupakan buah kreatfifitas personilnya yang didapat selama perjalanan panjang penjelajahannya.

Dengan mengusung panji musik yang kreatif, enerjik ber basic Rock N` Roll dibarengi kepercayaan diri yang penuh, Red Peanut siap melangkahkan kakinya kembali untuk benar-benar memasuki belantara industri rekaman musik Indonesia serta menuju puncak kesuksesan yang sebenarnya yang mereka idamkan.

Selain mencetak albumnya secara fisik kedalam bentuk compact disc (CD), semua lagu-lagunya pun mereka tancapkan ke dalam bentuk layanan nada sambung, tepatnya di dalam layanan Flexitone Telkomflexi... inilah kesepuluh karya cipta dari Red Peanut tersebut :

JUDUL LAGU KODE
Sahabat Sejatiku 7210032
• Sendiri 7210033
• Pergi Saja 7210034
• Arti Hadirmu 7210037
• Dara Manisku 7210038
• Hanya Ada Cinta 7210039
• Kau Seperti Kekasihku 7210040
• Kosong 7210041
• Kutunggu 7210042
• Terbaik Untukmu 7210043


“Dengan ditancapkannya lagu-lagu kami ke dalam layanan nada sambung ini mudah-mudahan akan menjadi pembuka jalan kesuksesan kami selanjutnya”, ujar Sangkuy salah seorang pentolan Red Peanut.

Tidak disangka ditengah perjalanan penjelajahan barunya tersebut, Red Peanut diketemukan oleh seorang produser dari Malaysia yang tertarik untuk membawanya pula memasuki belantara industri rekaman di negeri jiran.

Khawatir... cemas... gagal atau berhasil... itulah pikiran yang berkecamuk dan menyelimuti benak mereka, namun kembali pada tekad dan keyakinan semula yang telah bulat serta didorong segudang doa dan harapan, mereka putuskan untuk mencobanya. Dan akhirnya album Red Peanut pun dikemas ulang/ repackage, dan ditambahkan beberapa buah karya berkolaborasi dengan salah seorang artis Malaysia Idol’s.

Red Peanut kini menancap gas... ekspansi memasuki ranah industri musik negeri jiran, kehadirannya disambut cukup antusias oleh publik musik disana dan keberadaan karya-karya cipta dari Red Peanut telah tersiar luas melalui radio-radio di negeri Tun Abdullah Badawi dan Amy Search tersebut.







**********




08 April 2009

DARSO... FANTASTIS!

Oleh. Aam Guitartainment

Hendarso... atau sekarang sapaan populernya Darso, adalah legenda hidup serta idol bagi masyarakat Jawa Barat khususnya penikmat musik etnis sunda, kiprahnya di blantika musik tersebut memang pantas diacungi jempol dan fantastis.

Dari sejak awal karirnya di blantika industri musik etnis sunda pada era 1970-an, dia senantiasa terus produktif merilis album bahkan katanya selalu booming. Lagu-lagunya dalam versi calung sampai lagu-lagu pop sunda pun tetap diminati masyarakat sampai saat ini, terutama untuk kalangan masyarakat bawah.

Beberapa lagu dalam versi calung seperti “Kembang Tanjung, Panganten Anyar, Mawar Bodas, Tanjung Baru, Mega Bodas, serta lagu dalam versi pop sunda seperti Sarboah, Cucu Deui, Dadali Manting, Tanjakan Burangrang, Amparan Sajadah, Kabogaoh Jauh serta Cang Cing Cong.” hingga kini masih tetap menjadi hits, terkadang di kemas ulang/ repackage oleh penyanyi-penyanyi baru di tataran musik pop sunda atau penyanyi lain diluar tataran pop sunda seperti Ebith Beat A. yang me repackage lagu Amparan Sajadah.

Sebenarnya Darso memulai karir bermusiknya berasal dari sebuah grup band yang bernama NADA KARYA pada tahun1962 dengan mengiringi artis-artis top pada waktu itu seperti Lilis Suryani, Tetty Kadi, bahkan menurut Asep Darso anaknya melalui teman saya saudara Bornfri produser album “Darso - The Legend”, Darso pernah merilis sebuah album duet bersama almarhum Benyamin S.

Pasca terjadinya G30S-PKI dan memasuki masa GESTOK (Gerakan Satu Oktober 1965), situasi Indonesia dalam keadaan pergolakan politik maka kiprah dia bersama bandnya pun terkena imbasnya, terakhir dia bergabung pada sebuah band di Kavaleri.

Karena kegiatan ngeband banyak vakum... dia bersama rekan-rekannya pada saat itu iseng memainkan calung dan membentuk sebuah grup hingga masuk dan mengisi acara di RRI bersama penyiar zaman itu seperti R. Hidayat serta Baskara. Bersama acara “Baskara Saba Desa” ini dia melakukan road show atau pentas keliling ke daerah-daerah dan disiarkan secara langsung... suatu gebrakan baru untuk ukuran pada saat itu!

Darso telah menjadi Local Hero, sebagian besar grup calung yang lahir dan ada di tanah Jawa Barat mengidolakan serta meniru gaya dia.

Era tahun 1990-an Darso membuat gebrakan kembali dengan merilis album pop sunda “Cucu Deui dan Sarboah”. Kritikan dan cercaan dari sebagian seniman karawitan bermunculan karena dia telah dianggap melanggar pakem dengan kemasan musik serta gaya penampilannya di video klip album tersebut yang “nyeleneh”.

Tentang kontroversi penampilannya di tataran musik pop sunda dengan gaya busana casual atau memakai jas... menurutnya itu sesuatu hal yang baru dan tidak merasa untuk merusak seni tradisi... tampil main calung sesuai aslinya dengan pakaian kampret dan iket adalah gaya tempo dulu, dia mencoba membuat inovasi memadukan musik tradisi dengan musik dan gaya yang ada pada zamannya, karena dia merasakan selera masyarakat telah berubah serta membutuhkan sesuatu hal yang baru, tentunya yang enak untuk dilihat serta didengar sesuai selera kekinian.

Menilik kembali judul diatas, Darso memang seorang figur musisi yang fantastis sejak awal perjalanan karirnya di blantika industri rekaman musik sunda sampai saat ini mungkin sudah ratusan album yang dia rilis, disamping itu dia telah hidup dan melewati beberapa generasi teknologi industri rekaman musik.

Di awal karirnya era tahun 1960 sampai tahun 1970-an dia mengalami merilis album dalam bentuk Piringan Hitam (PH), pada era tahun 1980 sampai 1990-an dia merasakan merilis album dalam bentuk Kaset, era tahun 2000-an merilis album dalam bentuk Compact Disc (CD-VCD) dan di masa dijital musik sekarang ini sebagian besar lagu-lagu dari albumnya telah dirilis dalam format nada sambung atau ring back tone, sebagai contoh beberapa lagunya di album “Darso – The Legend” yang telah tercantum di layanan nada sambung flexitone Telkomflexi :

JUDUL KODE LAGU
Cang Cing Cong 7250022
• Panto Surga 7250023
• Neng Uti 7250024
• Impian 7250025
• Ulah Balangah 7250026
• Kembang Burangrang 7250027
• Linglung 7250028
• Kawah Cibolang 7250029
• Mojang Tampikan 7250030
• Paturay 7250031


Sebagai seniman dan pelaku industri rekaman... Darso senantiasa sadar bahwa dirinya dituntut kreatif selain mengemban misi untuk ikut melestarikan seni tradisi serta mengetengahkannya kedalam sebuah produk yang sesuai tuntutan zaman.

Diusianya yang telah menginjak angka 60-an dia masih tampil apa adanya, kesederhanaan dan kebersahajaannya dari dulu tetap dipertahankan, tidak merasa bangga dengan apa yang telah diraih dan dijalaninya, mengalir saja... seperti lagunya Bob Dylan “like a Rolling Stone”.





Dia yakin semua yang telah diraihnya hanya titipan dari Ilahi saja serta berkat jasa dari Uko Hendarto kakaknya yang telah banyak menciptakan lagu-lagu hit’s baginya dan membawanya terjun ke ranah seni musik calung, disamping itu berkat jasa dari R. Hidayat dan Baskara pula, dan tentunya dukungan dari masyarakat Jawa Barat atau penggemarnya.

Kesehariannya selain show dan memproduksi album, Darso pun membina dua anaknya Asep Darso dan Ujang Darso yang sama mengikuti jejaknya sebagai seniman musik sunda, juga mengasuh beberapa grup calung dan dangdut.




*****************



07 April 2009

TIME BOMB Tetap menggelinding


Oleh. Aam Guitartainment


Berdirinya Time Bomb pada bulan Juli tahun 2003 diprakarsai oleh keinginan dari Danny Akung dan Budi Arab ‘ Guitarist ‘ , seusai band mereka terdahulu yaitu Time Bomb Blues dinyatakan bubar dengan dibantu oleh Hendra Adrian ‘Bassist ‘ serta beberapa rekan lain yang kebetulan mempunyai taste dan visi bermusik yang sama.

Dengan mengusung genre musik rock ‘n roll, Time Bomb terus menggelinding mulai dari panggung ke panggung, café, Bar dan tempat pertunjukan lain di Indonesia, sehingga layaklah kalau TimeBomb semakin dikenal dan diminati di kalangan komunitas yang suka dengan genre musik tersebut baik dari usia tua sampai ke generasi muda khususnya di Bandung sebagai homebase mereka, bahkan lebih jauh TimeBomb dengan ikon nya Budi Arab dan Danny Akung bisa dikategorikan sebagai next legend setelah era glamour band – band senior pada tahun 70-an di Bandung, seperti Rollies, Superkid, Freedom, Stacatto, dan sebagainya…

Tidak hanya piawai dipanggung pertunjukan. Kiprah para personilnya pun sarat dengan berbagai pengalaman bermusik, sebagai musisi dan arranger rekaman pun disandangnya, beberapa karya sendiri telah dirilis di album – album band terdahulunya Time Bomb Blues, di album kompilasi Indie Blues serta andil para personilnya dalam album beberapa band dan artis ternama dari Bandung dan Nasional.

Sebagai pembuktian dari eksistensinya, pada tanggal 02 Agusutus 2007 Time Bomb merilis album terbarunya yang berjudul ‘Still Alive’ dimana di dalam album tersebut terdapat beberapa kolaborasi seperti dengan penyanyi muda vocalist dari grup band The SIGIT yaitu Rekti, serta kolaborasi dengan vocalist eks band Sahara yaitu Ixan Rantas.

Dalam album ini Time Bomb melengkapi dengan merilis nada sambungnya pula yang terdaftar di layanan Fren Ringgo-MOBILE. 8 adapun judul dan kode lagu dari album Time Bomb - Still Alive ini adalah sebagai berikut :

Devil's Underwear - Vocal : Rekti The SIGIT – Kode Lagu 479672399
• Tanpa Sedih - Vocal : Ully – Kode Lagu 479671899
• Rasa - Vocal : Ully – Kode Lagu 479671399
• Seleb - Vocal : Ixan Sahara – Kode Lagu 479670799
• Ternyata - Vocal : Ully – Kode Lagu 479670299
• Wanita - Vocal : Ixan Sahara – Kode Lagu 479669799
• 04 : 30 - Vocal : Ixan sahara – Kode Lagu 479672899
• Posessive - Vocal : Ully – Kode Lagu 479673499
• Darkest Hour - Vocal : Ixan Sahara – Kode Lagu 479673999
• A.I.N.K. - Vocal : Ully – Kode Lagu 479674499
• Jera - Vocal : Ully – Kode Lagu 479674999


Selain itu sebagai pengobat rindu bagi para penggemar lamanya dirilis pula lagu-lagu dari band tedahulunya Time Bomb Blues, yang khusus dirilis hanya pada layanan nada sambung flexitone-Telkomflexi, seperti berikut ini :

1. Darkest Hour 7210014
2. Persib Aing 7210015
3. Bawa Ku Pergi 7210046
4. Berilah Aku Waktu 7210047
5. Bertahan 7210048
6. Blues & Mimpi 7210049
7. Gadis Kecil 7210050
8. Goin' Home 7210051
9. Good Bye My Blues 7210052
10. Heartbeat In My Soul 7210053
11. Langkahku 7210054
12. Last Day In My Room 7210055
13. Masih Ada Kita 7210056
14. Melayang 7210057
15. Muak 7210058
16. Mungkin 7210059
17. Pergilah Kau 7210060
18. Realita 7210061
19. Sayang 7210062
20. Timika Road 7210063


Adapun cara untuk mengaktifkannya di hape flexi anda adalah: ketik: RING(spasi)ON(spasi)KODELAGU SMS ke : 1212
Sedangkan untuk aktivasi via website, bisa dengan meng klik :
http://myflexiland.com/ftone/list_songs.php?artis=Time Bomb Blues


THE LINES UP …

BUDI ARAB - Lead Guitar, Backing Vocal.
Others Job : Lawyer.

Experiences : Nicky Astria Band (2004), Time Bomb Blues (1993 - 2003), Syaharanie Jazz ‘N Blues Band, Jimmy Manopo Band, e.t.c, TimeBomb.

Used : Fender Telecaster Guitars, Fender Performer Amps, Marshall JCM 900 Amps, Pedal Board Effect, Jim Dunlop Wah.



DANNY AKUNG - Guitar, Backing Vocal.
Others Job : Announcer Rase FM Bdg, CD’s Collector.

Experiences : Time Bomb Blues (1993 - 2003), Micko Protonema ‘N Friends, Hippy, Ronners, Jimmy Manopo Band,Syaharanie Jazz ‘N Blues Band, eNVi, e.t.c, TimeBomb.

Used : Gibson Les Paul Guitars, Hartzke Amps, Marshall JCM 800 Amps, Boss GT 6 Pedal Effect, Jim Dunlop Wah, Talkbox Effect.



HENDRA ADRIAN - Bass Guitar, Backing Vocal.
Others Job : Studio’s Musician & Arranger.


Experiences : Feel Beat (1994), Bias (1997), Safarian Band, Poster, Studio Player For Anang & Krisdayanti, e.t.c, TimeBomb.

Used : Fender Jazz Bass, Trace Elliot Amps, Hughes & Kertner Amps, Korg Pedal Effect.



Vocal – ULLY
Others Job : Enterpreneur.

Experiences : Violet Band (1995 - 1997), Paranoid (1998), Poster (2000), e.t.c … TimeBomb.

Used : Shure SM 58 Beta.




AGUS AZIS - Drummer ( Additional Member )
Others Job : Studio’s Musician & Drum’s Instructure.

Experiences : Feel Beat (1994), Sahara (1995), Baron Band, Krakatau, Additional Player Jamrud, Wachdach, Studio Player, e.t.c … TimeBomb.

Used : Pearl Drums, Zildjians Cymbals.




IMAN – Keyboard ( Additional Member )
Others Job : Studio’ Musician & Arranger.

Experiences : G.A.I.A, Studio Player, e.t.c … TimeBomb.

Used : Korg, Peavey Amps, Etc…