08 April 2009

DARSO... FANTASTIS!

Oleh. Aam Guitartainment

Hendarso... atau sekarang sapaan populernya Darso, adalah legenda hidup serta idol bagi masyarakat Jawa Barat khususnya penikmat musik etnis sunda, kiprahnya di blantika musik tersebut memang pantas diacungi jempol dan fantastis.

Dari sejak awal karirnya di blantika industri musik etnis sunda pada era 1970-an, dia senantiasa terus produktif merilis album bahkan katanya selalu booming. Lagu-lagunya dalam versi calung sampai lagu-lagu pop sunda pun tetap diminati masyarakat sampai saat ini, terutama untuk kalangan masyarakat bawah.

Beberapa lagu dalam versi calung seperti “Kembang Tanjung, Panganten Anyar, Mawar Bodas, Tanjung Baru, Mega Bodas, serta lagu dalam versi pop sunda seperti Sarboah, Cucu Deui, Dadali Manting, Tanjakan Burangrang, Amparan Sajadah, Kabogaoh Jauh serta Cang Cing Cong.” hingga kini masih tetap menjadi hits, terkadang di kemas ulang/ repackage oleh penyanyi-penyanyi baru di tataran musik pop sunda atau penyanyi lain diluar tataran pop sunda seperti Ebith Beat A. yang me repackage lagu Amparan Sajadah.

Sebenarnya Darso memulai karir bermusiknya berasal dari sebuah grup band yang bernama NADA KARYA pada tahun1962 dengan mengiringi artis-artis top pada waktu itu seperti Lilis Suryani, Tetty Kadi, bahkan menurut Asep Darso anaknya melalui teman saya saudara Bornfri produser album “Darso - The Legend”, Darso pernah merilis sebuah album duet bersama almarhum Benyamin S.

Pasca terjadinya G30S-PKI dan memasuki masa GESTOK (Gerakan Satu Oktober 1965), situasi Indonesia dalam keadaan pergolakan politik maka kiprah dia bersama bandnya pun terkena imbasnya, terakhir dia bergabung pada sebuah band di Kavaleri.

Karena kegiatan ngeband banyak vakum... dia bersama rekan-rekannya pada saat itu iseng memainkan calung dan membentuk sebuah grup hingga masuk dan mengisi acara di RRI bersama penyiar zaman itu seperti R. Hidayat serta Baskara. Bersama acara “Baskara Saba Desa” ini dia melakukan road show atau pentas keliling ke daerah-daerah dan disiarkan secara langsung... suatu gebrakan baru untuk ukuran pada saat itu!

Darso telah menjadi Local Hero, sebagian besar grup calung yang lahir dan ada di tanah Jawa Barat mengidolakan serta meniru gaya dia.

Era tahun 1990-an Darso membuat gebrakan kembali dengan merilis album pop sunda “Cucu Deui dan Sarboah”. Kritikan dan cercaan dari sebagian seniman karawitan bermunculan karena dia telah dianggap melanggar pakem dengan kemasan musik serta gaya penampilannya di video klip album tersebut yang “nyeleneh”.

Tentang kontroversi penampilannya di tataran musik pop sunda dengan gaya busana casual atau memakai jas... menurutnya itu sesuatu hal yang baru dan tidak merasa untuk merusak seni tradisi... tampil main calung sesuai aslinya dengan pakaian kampret dan iket adalah gaya tempo dulu, dia mencoba membuat inovasi memadukan musik tradisi dengan musik dan gaya yang ada pada zamannya, karena dia merasakan selera masyarakat telah berubah serta membutuhkan sesuatu hal yang baru, tentunya yang enak untuk dilihat serta didengar sesuai selera kekinian.

Menilik kembali judul diatas, Darso memang seorang figur musisi yang fantastis sejak awal perjalanan karirnya di blantika industri rekaman musik sunda sampai saat ini mungkin sudah ratusan album yang dia rilis, disamping itu dia telah hidup dan melewati beberapa generasi teknologi industri rekaman musik.

Di awal karirnya era tahun 1960 sampai tahun 1970-an dia mengalami merilis album dalam bentuk Piringan Hitam (PH), pada era tahun 1980 sampai 1990-an dia merasakan merilis album dalam bentuk Kaset, era tahun 2000-an merilis album dalam bentuk Compact Disc (CD-VCD) dan di masa dijital musik sekarang ini sebagian besar lagu-lagu dari albumnya telah dirilis dalam format nada sambung atau ring back tone, sebagai contoh beberapa lagunya di album “Darso – The Legend” yang telah tercantum di layanan nada sambung flexitone Telkomflexi :

JUDUL KODE LAGU
Cang Cing Cong 7250022
• Panto Surga 7250023
• Neng Uti 7250024
• Impian 7250025
• Ulah Balangah 7250026
• Kembang Burangrang 7250027
• Linglung 7250028
• Kawah Cibolang 7250029
• Mojang Tampikan 7250030
• Paturay 7250031


Sebagai seniman dan pelaku industri rekaman... Darso senantiasa sadar bahwa dirinya dituntut kreatif selain mengemban misi untuk ikut melestarikan seni tradisi serta mengetengahkannya kedalam sebuah produk yang sesuai tuntutan zaman.

Diusianya yang telah menginjak angka 60-an dia masih tampil apa adanya, kesederhanaan dan kebersahajaannya dari dulu tetap dipertahankan, tidak merasa bangga dengan apa yang telah diraih dan dijalaninya, mengalir saja... seperti lagunya Bob Dylan “like a Rolling Stone”.





Dia yakin semua yang telah diraihnya hanya titipan dari Ilahi saja serta berkat jasa dari Uko Hendarto kakaknya yang telah banyak menciptakan lagu-lagu hit’s baginya dan membawanya terjun ke ranah seni musik calung, disamping itu berkat jasa dari R. Hidayat dan Baskara pula, dan tentunya dukungan dari masyarakat Jawa Barat atau penggemarnya.

Kesehariannya selain show dan memproduksi album, Darso pun membina dua anaknya Asep Darso dan Ujang Darso yang sama mengikuti jejaknya sebagai seniman musik sunda, juga mengasuh beberapa grup calung dan dangdut.




*****************



No comments:

Post a Comment