13 April 2009

SAHARA... KEMARIN, KINI DAN NANTI


Oleh Aam Guitartainment

Sahara adalah sebuah band yang berdiri tahun 1989 atas rintisan Richard Mutter [ex PAS Band] dan Ahmad Sebastio. Setelah sejumlah podium festival rock berhasil diduduki, Sahara kemudian menapaki karirnya di dunia rekaman di tahun 1993 dengan album perdana bertajuk INSOMNIA. Bervokalkan Ixan dan didukung oleh gitaris Dion, bassis Ahmad Sebastio serta drummer Agus Aziz, pada tahun 1995 grup asal Bandung ini berhasil menorehkan namanya di blantika musik negeri dengan single manis “Biarlah Sepi” di album keduanya. Dan prestasi itu makin mengukuhnya mereka untuk menapaki langkah berikutnya.

Album TIGA hadir pada tahun 1997 dan sekuelnya berjudul FOURT yang muncul di tahun 2000 serta album THE BEST, sanggup mempertahankan nama Sahara diatara serbuan band-band pendatang baru yang mulai menjamur. Sayangnya, kesibukan tiap personilnya perlahan mulai meredupkan kemilau Sahara hingga mereka menyatakan vakum dari gemerlapnya panggung dan dunia rekaman. Namun begitu, torehan Sahara rupanya membekas cukup dalam di hati para penggemarnya. Sehingga, meski kibaran Sahara telah surut, namun atensi dari penggemar terus mengalir.

Tergugah dengan ketulusan penggemar setia dan kerinduan akan membuat karya-karya indah yang terangkum dalam album, Sahara memutuskan come back! Ahmad Sebastio, Dion serta Rothua, drummer yang menggatikan Aziz di tahun 2000, kemudian memanggil Ridwan Alm. sebagai vokalis baru pengganti Ixan Rantas dan mengangkat Dandy sebagai pengganti Ovy [U’camp dan /rif], gitaris yang sempat hadir di album THE BEST. Dengan formasi teranyar, Sahara telah merilis album baru KEMARIN, KINI DAN NANTI di penghujung tahun 2006.

Album kelimanya ini dibungkus dengan semangat untuk kembali menyapa penggemar dan menumpahkan prahara karya yang melutup cukup lama di dada tiap personil. Tengok single andalan “ Kau Bukan Untukku ”. Meskipun liriknya bercerita tentang kesedihan seorang leleki yang dikhianati cintanya, namun dengan lantunan vokal yang sangat tegar serta aransemen musik yang begitu matang, berhasil membuat tembang ini terkesan benar-benar lelaki! Jauh dari aroma ‘menye-menye’. Begitu juga Aransemen terbaru dari “Biarlah Sepi”. Walau terdengar lebih modern, nuansa nostalgianya masih terasa kuat di setiap sisi. Mereka ternyata bisa membuktikan bahwa keindahan karya-karyanya tidak terkikis oleh waktu, sangat menyiratkan luapan energi serta menunjukkan jati diri mereka sebagai pengusung aliran pop rock.

Dalam rangka menyapa dan mengobati kerinduan penggemarnya tersebut, beberapa lagu lawas terbaik dari Sahara pun di rilis pada layanan ring back tone flexitone-Telkomflexi, seperti :
1. Hasrat Intro, dengan kodelagu 7210016
2. Hasrat Reff, dengan kodelagu 7210017
3. Masih Ada, dengan kodelagu 7210018
4. Nuansa, dengan kodelagu 7210019
5. Ratu, dengan kodelagu 7210020
6. 19 Cinta, dengan kodelagu 7210021
7. Atas Angin, dengan kodelagu 7210022
8. Eksekusi, dengan kodelagu 7210023
9. Imaji, dengan kodelagu 7210024


Satu hal yang perlu diketahui bahwa, kini sahara tampil lebih dewasa tetapi masih tetap berjiwa muda. Tema cinta yang mendasari lagu-lagunya mampu di impretasikannya dengan matang. Meski ada rasa kesedian dan kegalauan, namun cara pengukapannya jauh dari kesan cengeng. Perjalanan panjang yang membuahkan pengalaman berharga menjadi bekal Sahara mengarungi samudra musik Indonesia, kemarin, kini dan nanti.




No comments:

Post a Comment